HANYA 50.000 / BULAN

Selasa, 26 Januari 2016

KISAH BERHIKMAH LUQMAN AL HAKIM

Kisah Luqman al-Hakim dan Anaknya Pergi ke Pasar
Luqman al-Hakim adalah orang yang disebut di dalam al-Qur’ān surah
Luqman. Beliau terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada anaknya. Nama
panjangnya ialah Luqman bin Unaqa’ bin Sadun. Dalam sebuah riwayat
diceritakan bahwa beliau merupakan pria bertubuh tidak tinggi dan berhidung
mancung dari daerah Nubah (suatu daerah yang posisinya di sebelah utara
Sudan dan di sebelah selatan Mesir). Ada pula yang berpendapat bahwa
beliau berasal dari Sudan, dan ada pula yang menerangkan bahwa Luqman
adalah seorang hakim di zaman Nabi Daud a.s.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa pada suatu hari Luqman al-Hakim
bersama anaknya pergi ke pasar dengan menaiki seekor himar (keledai).
Ketika itu Luqman naik di punggung himar sementara anaknya megikuti
di belakangnya dengan berjalan kaki. Melihat tingkah laku Luqman itu, ada
18 Kelas VIII SMP/MTs
orang yang berkata, “Lihat itu orang tua yang tidak
merasa kasihan kepada anaknya, dia enak-enak
naik himar sementara anaknya disuruh berjalan
kaki.” Setelah mendengarkan gunjingan orangorang,
maka Luqman pun turun dari himarnya itu
lalu anaknya diletakkan di atas himar tersebut.
Melihat yang demikian, maka orang di pasar itu
berkata pula, “Hai, kalian lihat itu ada anak yang
kurang ajar. Orang tuanya disuruh berjalan kaki,
sedangkan dia enak-enaknya menaiki himar.”
Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun
terus naik ke atas punggung himar itu bersamasama
dengan anaknya. Kemudian orang-orang
juga ribut menggunjing, “Hai teman-teman,
lihat itu ada dua orang menaiki seekor himar.
Kelihatannya himar itu sangat tersiksa, kasihan ya.”
Oleh karena tidak suka mendengar gunjingan orang-orang, maka Luqman dan
anaknya turun dari himar itu, kemudian terdengar lagi suara orang berkata,
“Hai, lihat itu. Ada dua orang berjalan kaki, sedangkan himar itu tidak
dikenderai. Untuk apa mereka bawa himar kalau akhirnya tidak dinaiki juga.”
Ketika Luqman dan anaknya dalam perjalanan pulang ke rumah, Luqman
al-Hakim menasihati anaknya tentang sikap orang-orang dan keusilan mereka
tadi. Luqman berkata, “Sesungguhnya kita tidak bisa terlepas dari gunjingan
orang lain.” Anaknya bertanya, “Bagaimana cara kita menanggapinya, Ayah?”
Luqman meneruskan nasihatnya, “Orang yang berakal tidak akan mengambil
pertimbangan melainkan hanya kepada Allah Swt. Barang siapa mendapat
petunjuk kebenaran dari Allah, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam
mengambil keputusan.”
Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya, katanya, “Wahai
anakku, carilah rizki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya
orang fakir itu akan tertimpa tiga perkara, yaitu tipis keyakinannya (iman)
tentang agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang) dan
hilang kemuliaan hatinya (kepribadiannya). Lebih dari sekedar tiga perkara
itu, orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan menyepelekannya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar